Kecap Legendaris Majalengka

 
         
disnakerin.majalengkakab.go.id
Siapa tidak kenal dengan kecap,penganan kuliner dengan tekstur kental ini selalu menjadi teman berbagai macam kuliner khas di Indonesia.Apajadinya sate ataupun nasi goreng tanpa kehadiran kecap. Kecap sudah jadi bagian tak terpisahkan dari khazanah kuliner Nusantara.Kecap merupakan penganan kuliner dari negeri Tiongkok.keberadaannya dinusantara tidak bisa dipungkiri dibawa oleh para penjelajah dari Tiongkok yang datang ratusan tahun lalu ke nusantara untuk berdagang. Sejarah kecap memang panjang. Menurut buku History of Soy Sauce yang ditulis oleh William Shurtleff dan Akiko Aoyagi, sejarah kecap bisa ditarik sejak abad ke 3 di jazirah Tiongkok. Kemudian kecap tersebar ke seluruh dataran Asia. Jepang lantas menjadi salah satu negara produsen kecap terbesar. Menurut Shurtleff dan Aoyagi, dokumentasi tertua soal kecap tercatat pada 1633 dalam Bahasa Belanda. Sebab saat itu Jepang mengusir semua partner dagang asing, dan hanya berdagang dengan Belanda.
        Kecap mulai masuk Nusantara pada 1737. Saat itu serikat dagang Hindia Belanda membawa kecap ke Batavia (sekarang Jakarta), untuk kemudian dikemas dan dikirim ke Amsterdam. Namun, diperkirakan kecap sudah masuk Nusantara jauh sebelum itu, dibawa oleh imigran dari Tiongkok.Dalam buku Shurtleff dan Aoyagi, disebutkan kalau kata kecap ala Nusantara muncul di dunia Barat pada 1680, ditulis oleh seorang pengacara cum penulis bernama William Petyt. "Dan kita sekarang punya sawce (saus) yang disebut catch-up dari Hindia Timur, dijual di Guinea dalam bentuk botolan". Catch up yang kemudian dikenal sebagai ketjap, lalu jadi kecap, diperkirakan serapan dari kata Hokkian ke chiap/ kicap/ kitjap.(tirto.id) Menariknya, banyak orang kemudian mulai memodifikasi kecap sesuai selera Nusantara. Lahirlah apa yang disebut sebagai kecap manis. Kecap ini hanya bisa ditemukan di Indonesia. Di banyak definisi, kecap manis yang di dunia internasional dikenal dengan sebutan sweet soy sauce, diartikan sebagai "Indonesian sweetened aromatic soy sauce." “Awalnya warga dari Tiongkok menjual kecap asin. Namun ternyata tidak laku karena orang Indonesia lebih suka rasa manis. Karena itu ditambahkan gula merah, Shurtleff dan Aoyagi menganggap kecap manis unik karena tiga faktor yang tak bisa ditemukan di kecap lain. Pertama, kecap manis mengandung gula merah, atau gula aren. Kedua, kecap manis dididihkan dalam waktu yang lama (4 sampai 5 jam) yang kemudian dicampur lagi dengan gula untuk membuatnya kental. Ketiga, kecap manis juga dicampur dengan aneka bumbu dan rempah, bahkan konon juga dicampur dengan kaldu ikan atau kaldu ayam. Tak heran kalau rasanya begitu kaya.(tirto.id) 
        Nah jejak perjalanan kecap bisa kita temukan juga di Majalengka,industri kecap tradisional di Majalengka mulai berdiri pada tahun 1940 dengan merk Maja Menjangan,kemudian pada tahun 1958 kecap dengan merk segi tiga mulai di produksi. Ada kecap asin, manis sedang, dan kecap manis. Pada tiga rasa itu, cita,rasa kedelai hitamnya benar-benar terasa. Agar kecap bisa bertahan lama, sang produsen memiliki cara tradisional. Bukannya mencampurkan bahan pengawet kimia, namun mencampurkan garam dalam jumlah banyak pada olahan kecap saat proses fermentasi."Garam dalam jumlah banyak saat fermentasi mampu menjadi bahan pengawet agar kecap tak mudah basi. Proses pembuatan kecap asli Majalengka dilakukan secara manual. Tidak ada mesin yang membantu, hanya tangan para pegawai yang berperan.Bahkan untuk api sekali pun masih menggunakan kayu bakar.             Demikian dengan wadah tempat menyimpan kecap yang sudah jadi maupun saat penyaringan dan fermentasi, wadah terbuat dari kayu jati yang dibentuk menyerupai ember.Sementara untuk mengeringkan kedelai, sinar matahari merupakan andalan. Tak heran, cuaca sangat menentukan produksi kecap di Majalengka. Sebab jika mendung atau hujan, penjemuran kedelai akan memakan waktu, yang pada akhirnya mengganggu produksi.Keberadaan industri kecap tradisional ini dalam beberapa tahun terakhir mulai menjadi magnet bagi para pelancong wisata minat khusus. Para pelancong ini sangat antusias mengunjungi dan melihat proses produksi kecap secara tradisional di Majalengka.

Post a Comment

0 Comments