Danau Lido

Danau Lido sumber foto cimanggu bogor.com

Menikmati kesegaran udara pegunungan merupakan salah satu bentuk berwisata alam yang paling banyak dinikmati oleh para pelancong.Untuk daerah Jawa Barat sendiri menikmati wisata seperti ini bukan hal yang sulit,banyak tempat yang bisa kita kunjungi untuk merasakan sensasinya,kawasan puncak Bogor Cianjur adalah salah satu destinasi favorit,selain itu kawasan Lembang Bandung Barat ialah lokasi lainnya favorit para pelancong.Jangan lupakan juga kawasan Sangkan Hurip Kuningan atau wilayah selatan Bandung seperti Ciwidey serta Pangalengan,namun perjalanan kami kali ini tidak akan membawa anda menuju tempat tempat tersebut,karena kami kali ini akan mebawa anda menuju kawasan Lido.
            Kawasan Lido dikembangkan oleh kolonial Belanda pada abad Sembilan belas,lokasi tepatnya berada di Jalan Raya Bogor-Sukabumi pada KM 21 di Desa Wates Jaya yang merupakan daerah dekat perbatasan dari Kota Bogor dan Kota Sukabumi, kawasan wisata tersebut terletak diantara Gunung Gede Pangrango dan Gunung Salak termasuk ke dalam Kecamatan Cijeruk di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Danau Lido punya nuansa alam yang indah, dengan pohon-pohon yang rimbun di sekelilingnya. Danau Lido sendiri adalah danau alam yang letaknya di lembah Cijeruk dan Cigombong. Jika dilihat dari atas, Danau Lido seperti mangkuk di kaki Gunung Gede-Pangrango. Di dekat danau ini juga terdapat air terjun Curug Cikaweni yang mengalirkan air yang sangat dingin.Kawasan ini baru dibuka untuk umum pada tahun 1940 setelah Ratu Wilhelmina datang dan beristirahat di Lido pada tahun yang sama. Ketika itu, restoran pertama diresmikan sebagai pelengkap fasilitas kawasan wisata dan juga untuk menjamu Sang Ratu.
Biasanya, tempat ini senantiasa ramai dikunjungi oleh wisatawan yang ingin menghabiskan akhir pekannya bersama keluarga, ada yang mengisi liburan dengan mancing bersama, ataupun hanya dengan sekadar duduk-duduk di bawah rimbunnya pohon di sekitar danau. Danau Lido punya banyak atraksi yang menarik. Diantaranya yang paling banyak diminati oleh pengunjung adalah perahu bebek. Biasanya, para traveler yang datang menikmati danau dengan mengayuh perahu bebek. Selanjutnya, mereka akan singgah di pulau kecil yang berada di tengah danau. Nah, jika Anda ingin berwisata dengan nuansa yang lebih tradisional, Anda dapat naik rakit yang juga disewakan untuk mengelilingi dan menikmati keindahan danau lido. Fasilitas menarik lain ialah, fasilitas outbond. Ajak buah hati Anda untuk menantang adrenalin dengan meluncur memakai flying fox. Dijamin pasti seru. Bosan dengan flying fox? Anda masih dapat mencoba terjun payung, paramotor, aeromodeling serta paralayang. Semuanya ini dikelola oleh Lido Aero Club.
Selain itu terdapat juga hotel yang dibangun pada tahun 1935, Hotel tersebut didirikan seorang polisi Belanda bernama  Antonius Johanes Ludoficus Maria Zwijsen. Pada 1935, Zwijsen bertemu seorang putri perwira polisi yang bertugas di Sukabumi, Catharina anna beemster. Mereka menikah pada 1937,  hotel ini didedikasikan untuk Anna.  Pasangan ini  dikarunia tujuh anak. Foto-foto keluarga Zwijsen-Anna  dapat kita saksikan hingga saat ini tergantung di dinding ruang tunggu Hotel Lido.Zwijsen dan Anna kerap menghabiskan waktu mereka di hotel ini. Mereka acap mengundang sanak saudara, kenalan, dan berpesta di pinggir Danau Lido. Akhirnya pada 1953  Anna dan anak-anaknya pulang ke Negeri Belanda. Dua tahun kemudian, Zwijsen menyusul. Hotel Lido  pernah diinapi orang penting. Pada 1940 Ratu Wilhelmina, Ratu Belanda,  pernah datang dan menginap di hotel ini.  Presiden Soekarno juga kerap beristirahat di sini bahkan Presiden Soekarno konon menulis bukunya yang terkenal, tentang sosok  perempuan Indonesia yang diidamkannya, yakni “Sarinah,”  di hotel legendaris ini.Anda penasaran merasakan sensasinya jika waktu liburan tiba ada baiknya anda meluangkan waktu menikmati kawasan Lido.


Post a Comment

1 Comments