Tape ketan khas Kuningan


Tape Khas Kuningan
Kabupaten Kuningan, selama ini dikenal dengan kekayaan wisata alam dan budayanya. Alam yang indah di kaki Gunung Ciremai, hawa yang sejuk, suasana pedesaan dan kota kecil yang khas, membuat Kuningan menjadi salah satu daerah yang layak jadi tujuan untuk berlibur. Sepanjang jalan menuju kota Kuningan, di kanan-kiri jalan banyak toko oleh-oleh yang memajang ember hitam, yang ternyata berisi oleh-oleh khas Kuningan, Tape Ketan. Yang berbeda dari tape Kuningan adalah rasa dan cara pengemasannya. Tape dibungkus kecil-kecil dengan menggunakan daun jambu air, dan dikemas dengan ember plastik berwarna hitam, isinya kurang lebih 100 bungkus. Tape ini disimpan dalam ember namun belum terfermentasi sempurna.
Pada tiap kemasan akan dicantumkan tanggal berapa tape ketan ini akan matang, atau terfermentasi sempurna. Sehingga bagi Anda yang berniat membelinya untuk oleh-oleh, bisa memperhitung, tape akan dikonsumsi saat telah matang Sempurna. Setelah lewat 3 hari dari tanggal yang tertulis, biasanya tape mulai kurang enak, terlalu sengar (terlalu tajam aroma dan rasanya), karena terlalu lama difermentasi. Supaya tape bisa bertahan agak lama, maka tape yang sudah masak direbus atau dikukus untuk menghambat proses fermentasi lebih lanjut agar tidak menghasilkan rasa pahit.di Kuningan tape ketan tampil beda. Jika di daerah lain tape ketan dibungkus dengan daun pisang, tape ketan Kuningan tampil dalam kemasan daun jambu air.Selain itu tape ketan Kuningan menggunakan bahan tambahan yang alami, yakni daun katuk. Daun katuk membuat tape ketan tampil dengan warna hijau muda dan tak gampang berair. Sementara daun jambu air selain berfungsi sebagai pembungkus juga sebagai pencipta aroma alami.
Proses Pembuatan Tape Khas Kuningan
Tape ketan Kuningan adalah sebuah kisah menarik dunia usaha kuliner penganan khas rakyat. Awalnya makanan ringan ini hanya ramai diproduksi menjelang Lebaran. Namun para perintis industri rumahan tape ketan yang tak kenal menyerah dalam berjuang berhasil mengantarkan penganan ini tampil sebagai oleh-oleh  khas Kota Kuningan, Jawa barat. Industri rumahan atau pembuatan tape ketan di Kuningan pun menjadi usaha yang menyediakan lapangan kerja sekaligus peluang usaha di bidang kuliner.sentra usaha tape ketan ini terdapat di daerah Tarikolot,Cibeureum serta Cigugur.
Nah untuk para pembaca kami sarikan resep membuat tape ketan khas Kuningan yang kami sarikan dari beberpa pembuat tape yang kami temui.
Bahan-bahan
  • Beras ketan putih secukupnya.
  • Daun katuk
  • Ragi secukupnya.
  • Air bersih
Cara Membuat
  • Beras ketan putih dibersihkan.
  • Buat pewarna alami dari daun katuk
  • Campuran daun dicampur air secukupnya dan disaring.
  • Bahan ini digunakan sebagai pewarna alami berwarna hijau.
  • beras ketan putih yang sudah dibersihkan dicampur dengan pewarna alami cair berwarna hijau tadi.
  • Campuran bahan-bahan tersebut diatas dikukus sampai setengah matang.
  • Pengukusan setengah matang sampai namanya ‘gigih’ atau adonan beras setengah matang.
  • Biasanya untuk pengukusan 5kg sekitar 1 jam
  • Kemudian ‘gigih’ dikukus sampai matangnya pas.
  • Beras  ketan berwarn
    a hijau yang sudah matang didinginkan. Setelah dingin, dicampur dengan ragi yang sudah dihaluskan secukupnya.
  • Bungkus adonan yang sudah lengkap semua campurannya dengan daun jambu air.
  • Letakkan adonan ditengah-tengah daun, lidah daun kiri dan kanan dilipat keatas, kemudian lidah daun atas dan bawah dilipat kebawah seperti bungkus kado.
  • Tape ketan manis dapat dinikmati setelah kurang lebih 3 malam disimpan dalam tempat tertutup.
  • Jadi manisnya tape ketan dari ragi, makin lama disimpan, makin manis. Disarankan untuk disimpan di dalam kulkas setelah 4-5 malam supaya lebih tahan lama, bisa sampai max. 1 bulan. Lebih nikmat dimakan dalam keadaan dingin.

Post a Comment

0 Comments