Kawasan Konservasi Rawa Dano

Konservasi Rawa Dano

Rawa Dano merupakan sebuah daerah konservasi seluas 2500 hektar,keaneka ragaman hayatinya merupakan salah satu yang paling lengkap di Indonesia.
Kawasan ini ditetapkan sebagai Cagar Alam oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada 16 November 1921 dan diperkuat dengan Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung dan Perda Kabupaten Serang Nomor 2 Tahun 1994 tentang Pola Dasar Kabupaten Serang yang menetapkan Rawa Danau sebagai Cagar Alam.Terletak di wilayah Serang Provinsi Banten,tepatnya berlokasi di Kampung Bojong, Desa Kaduagung Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Serang.Dari ibukota Jakarta hanya berjarak sekitar 101 kilometer.
            Konservasi Rawa Dano merupakan tipe ekosistem rawa air tawar pegunungan. Jenis tumbuhan berkayu yang mendominasi kawasan ini adalah : Jajaway (Ficus retusa), gabusan (Alstonia spatulata), Mareme (Glochidion lucididum), Rengas (Gluta rengas) dan Kisirem (Eugenia spicata). Untuk tumbuhan bawah didominasi oleh jenis rumput-rumputan (Gramineae). Beberapa jenis fauna yang dijumpai dalam kewasan konservasi Rawa Dano dari kelas burung (Aves) antara lain Bango Tong-tong (Leptoptilos javanicus), Kuntul Kerbau (Bubulcus ibis), Raja udang biru (Halcyon chloris), Kuntul putih (Ardeola sp), Elang ular (Spilornis cheela). Selanjutnya dari kelas mamalia yaitu Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), Lutung (Trachypitecus auratus), Bajing tanah (Lariscus insignis), Kalong (Pteropus vampirus) dan dari Herpetofauna Biawak (Varanus salvator), Ular sanca (Phyton reticulatus), dan kurakura (Tryonix cartilangineus).
            Topografi ekosistem rawa tropis kawasan ini dikategorikan langka di dunia,bahkan cadangan air dikawasan ini memiliki fungsi vital bagi kawasan sekitarnya. Rawa Dano juga menyediakan sumber air yang sangat potensial bagi masyarakat disekitarnya. Keunikan lainnya adalah cagar alam ini diapit langsung oleh pantai dan perbukitan sehingga berfungsi sebagai reservoir alami. Setelah menampung air dari 17 sungai kecil, air kemudian dialirkan melalui Sungai Cidano yang bermuara di Pantai Pasauran.
           

Salah satu Hewan Endemik Rawa Dano
Dinas Pariwisata kabupaten Serang menetapkan kawasan Rawa Dano sebagai salah satu daerah tujuan wisata.Namun karena termasuk daerah konservasi,potensi wisata khusus ini tidak sembarangan dikunjungi oleh pelancong.Beberapa waktu lalu kami sempat mengunjungi Rawa Dano.Sebelum berkunjung ada beberapa tahapan untuk memasuki kawasan konservasi,salah satunya ialah mengurus SIMAKSI ( surat izin masuk daerah konservasi) surat ini bisa diurus dikantor BKSDA Jawa Barat Banten.Setelah mengantongi surat ini maka pelancong diwajibkan lapor ke petugas dilapangan dalam hal ini petugas di Rawa Dano.Berbekal surat ini kamipun melakukan petualangan,sebelum sampai dilokasi oleh petugas kami diajak ke daerah Panenjoan.Ditempat ini Rawa Dano bisa dilihat dari atas ketinggian,sepanjang mata memandang terlihat hamparan pepohonan hijau serta aliran sungai yang menyerupai ular besar.Selanjutnya kami bergerak menuju desa Kadu Agung,ternyata untuk menuju lokasi kami harus menggunakan perahu. Perahu ini terbuat dari batang kayu dengan lebar 80 centimeter serta panjang 3 meter.
            Tak sabar rasanya merasakan sensasi menaiki perahu kecil menyusuri kawasan konservasi yang masih terjaga keasliannya.Diantar beberapa petugas kamipun bergerak memasuki Rawa Dano,sungai ini hanya selebar 3 meter dengan kedalaman sekitar 10 meter.Pada kiri kanan sungai pemandangannya sangat luar biasa,jajaran pepohonan hijau sangat memanjakan mata.Lensa kamera tidak berhenti mengambil gambar keindahan ini.Pada beberapa pohon kami sempat melihat berbagai burung endemik terbang kesana kemari dengan bebas.Bahkan kami sempat pula menjumpai beberapa primata sedang bermalas malasan.Semakin jauh kami memasuki Rawa Dano terlihat ekosistem kawasan konservasi masih terjaga dengan baik.Suara burung bersahut sahutan merupakan suara alam yang tidak bisa kita dapatkan diperkotaan sangat merdu sulit dilukiskan dengan kata kata.
            Menurut petugas yang mengantar kami kunjungan pelancong ke wilayah ini sangat terbatas,selain izin yang ketat biasanya para pelancong ketempat ini ialah para petualang serta peneliti.Kawasan dengan keanekaragaman unik ini menjadi favorit para peneliti dari mancanegara.Sebagai salah satu tempat wisata dengan minat khusus tempat ini layak untuk dikunjungi,karena banyak sekali manfaat yang bisa kita dapatkan salah satunya dengan berkunjung kesini kita bisa belajar menghargai alam serta melestarikan alam sebagai warisan bagi anak cucu kita.



Post a Comment

0 Comments