Dermaga tua saksi kolonialisme di selatan Garut


Ini Gambar Dermaga Tua Santolo
Jejak jejak peninggalan kolonialisme cukup banyak tersebar di seluruh pelosok negeri ini,selama ratusan tahun menjajah di nusantara para penjajah bukan hanya mengeruk kekayaan alam saja namun meninggalkan bangunan bangunan bersejarah.Bangunan bangunan bersejarah tersebut terdiri dari berbagai bentuk mulai dari gedung,gudang,benteng,pelabuhan hingga gua gua pertahanan.Salah satu peninggalan bersejarah ini terdapat di selatan Garut,tepatnya di wilayah pantai Cilauteureun,atau lebih populer dengan sebutan kawasan pantai Santolo.Pada masa lalu pemerintah kolonial Belanda mengeruk kekayaan alam dari bumi nusantara,salah satu komoditi paling di incar ialah rempah rempah,komoditi ini sangat mahal di pasaran Eropa.Bahkan pemerintah kolonial Belanda menjadi sangat kaya akibat komoditi rempah ini,rempah rempah banyak sekali ditemukan di kawasan timur Indonesia.Pada mas penjajahan Belanda wilayah Jawa Barat terkenal akan komoditas perkebunan,baik itu karet,teh maupun kopi,selain komoditi tersebut Jawa Barat memberikan berbagai hasil alam lainnya seperti kelapa.
            Untuk mendistribusikan hasil bumi dari daerah pedalaman Priangan timur yaitu daerah Garut,Tasikmalaya,Sumedang,Ciamis hingga Pangandaran pemerintah kolonial membangun jalur transportasi.Mulai dari kereta api hingga jalan raya yang menghubungkan daerah pedalaman dengan pusat kota.Hingga saat ini jalur transportasi ini masih bisa kita nikmati terutama sarana kereta api.Dari berbagai daerah pedalaman tersebut hasil hasil alam didistribusikan ke wilayah Cilaut ereun untuk dikapalkan menuju Eropa.Atas hal inilah maka pemerintah kolonial membangun sebuah dermaga untuk menampung kapal kapal pengangkut hasil bumi. Berdasarkan penelusuran sejarah, dermaga Santolo dibangun pada rentang 1910-1913 sebagai jalur pembantu pengangkutan distribusi rempah Priangan Timur. Santolo juga dikenal luas dalam sejarah dunia.Dari literatur buku terbitan Eropa, keberadan Pelabuhan Santolo masih tercatat penting. Di dermaga sekecil itu, mampu menampung 50 perahu berkapasitas angkut hingga mencapai beban lima ton.
           
Kontur alam yang penuh dengan karang di Cilautereun menyebabkan kapal kapal lintas samudera tidak bisa merapat,oleh karena itu maka kapal kapal kecil dengan bebna angkut sampai 5 ton di siagakan di dermaga Cilautereun untuk membawa hasil bumi ketengah laut tempat kapal kapal lintas samudera berlabuh.Aktivitas distribusi kekayaaan alam Jawa Barat  menuju Eropa ini masih berlangsung ramai hingga than 1930an.Belanda sangat terkenal dengan teknologi rancang bangunnya,maka tidak mengherankan bangunan dermaga bekas kapal kapal ini masih bisa kita nikmati hingga sekarang.
            Namun sayang akibat oknum tidak bertanggung jawab banyak sekali komponen komponen dermaga yang sengaja di curi.Dermaga tua di Cilautereun pada masa kini hanyalah tinggal bekasnya saja,sudah lama tidak difungsikan kembali.Rancang bangunan unik tersebut menjadi objek foto wajib para pelancong ke kawasan selatan Garut.Para pelancong merasa tidak lengkap rasanya apabila berkunjung ke kawasan selatan Garut namun tidak berswafoto dengan latar dermaga tua Cilautereun.Peran pemerintah dalam menjaga kelestarian benda cagar budaya tersebut mutlak diperlukan,hal ini untuk mencegah oknum oknum tidak bertanggung jawab merusak bangunan tersebut.Selain sebagai objek foto bangunan inibisa menjadi bahan pengetahuan akan pendidikan sejarah bagi generasi mendatang.     

Post a Comment

0 Comments