Guna Akses Masjid Raya Al Jabbar Lancar, Bandung Gelar Rekayasa Jalan dan Siapkan Kantong Parkir

 


TAUWISATAINDONESIA.COM, KOTA BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menerapkan Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) di kawasan Masjid Raya Al Jabbar, Kelurahan Cimincrang, Kecamatan Gedebage.

Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, rekayasa lalu lintas ini diharapkan dapat mengungkap kemacetan akses masuk dan keluar Masjid Raya Al Jabbar.

Hal ini disampaikan Ema saat meninjau kawasan Masjid Raya Al Jabbar, Jumat (13/1/2023).

“Rekayasa lalu lintas merupakan keniscayaan mengingat akses jalan masuk yang ada ke Masjid Raya Al Jabbar tidak sebanding dengan jumlah kendaraan yang menjejalinya,” katanya.

Menurut Ema, animo masyarakat untuk datang ke Masjid Raya Al Jabbar luar biasa. Namun di sisi lain, jalan yang ada juga belum memadai. Sehingga jalan yang direkayasa adalah satu keniscayaan,” imbuhnya.

“Memang ada dinamika (pelaksanaan yang direkayasa lalu lintas), rasa saya ini bukan masalah besar. Menurut hemat saya ini bisa dikomunikasikan oleh aparat kepada masyarakat,” ucapnya.

Selain rekayasa lalu lintas, Ema juga menyebut optimalisasi kantung parkir dan tempat berdagang bagi Pedagang Kaki Lima (PKL) menjadi hal yang diupayakan Pemkot Bandung dalam mendukung kelancaran arus lalu lintas di sekitar Masjid Raya Al Jabbar.

“Parkir itu ternyata tidak seperti kemarin yang disampaikan. Jumlah 1.500 itu ternyata akumulasi dari motor yang dipaksakan ke celah-celah, itu baru bisa. Kalau untuk roda empat, ketersediaannya hanya sekitar 400. Itu data terbaru dari Kepolisian yang baru saya terima,” ungkapnya.

“PKL sudah mulai ditertibkan. Di plaza itu tidak boleh digunakan untuk parkir apalagi PKL,” katanya.

Ema menjelaskan, ada lahan seluas 5.000 meter persegi yang akan diproyeksikan menampung para PKL. Hal ini akan dikomunikasikan unsur kewilayahan.

“Itu lahan untuk pedagang. Nanti akan dikomunikasikan oleh pak camat, karena itu lahan milik masyarakat. Untuk pedagang, karena dari segi kepadatan tanahnya pun bukan diperuntukkan lahan parkir,” tuturnya.

Ema berharap, upaya rekayasa lalu lintas, penataan kantong parkir dan PKL ini dapat menunjang kelancaran arus lalu lintas di kawasan Masjid Raya Al Jabbar.

“Mudah-mudahkan simulasi ini berhasil. Dan kalau bisa bermanfaat, saya rasa untuk sementara ini bisa dipermanenkan,” katanya.

Kepala Bidang Prasarana Dinas Perhubungan Kota Bandung, Panji Kharismadi menjelaskan, rekayasa lalu lintas di kawasan ini mengarahkan kendaraan yang masuk dari arah utara (Jalan Soekarno Hatta menuju Jalan Cimincrang) untuk belok kiri setelah melintasi rel kereta.

“Dibelokkan ke Jalan Rancanumpang, arah utaranya itu pas ada jembatan kurang lebih kilometer 150. Jadi bis, kendaraan besar, yang masuk lewat Gedebage Selatan menyusur jalan tol. Begitupun yang dari arah Jalan Cimincrang, dibelokkan (ke arah GBLA), menyusur jalan tol, lalu diarahkan ke Jalan Rancanumpang,” katanya.

Lalu, kendaraan akan diarahkan menyusur Jalan Gedebage Selatan, lalu dibelokkan menuju Jalan Rancanumpang dan muncul dari arah selatan Masjid Raya Al Jabbar.

Namun, dengan berbagai perhitungan dan uji coba, Dishub Kota Bandung juga membuka opsi lain yakni untuk kendaraan roda dua yang masuk dari arah utara (Jalan Soekarno Hatta menuju Jalan Cimincrang) tetap bisa lurus setelah melintasi rel kereta api.

Sedangkan kendaraan roda empat tetap mengikuti skenario belok ke arah timur, menyusur Jalan Gedebage Selatan dan dibelokkan kembali ke utara seperti skenario sebelumnya.

“Uji coba ini berlangsung dua hari. Kamis dan Jumat. Setelahnya, kami akan lakukan evaluasi dan untuk rekayasa setelah fase ujicoba ini, kita masih menunggu hasil penilaiannya,” ujarnya.

SUMBER :

PORTALJABAR

Post a Comment

0 Comments