Sekolah Vertical Rescue angkatan 171

 

Sekolah Vertical Rescue angkatan 171

           


Masa pandemi yang belum berakhir,tidak menyurutkan langkah Vertical Rescue Indonesia untuk terus melakukan kegiatan.Bertempat di Cilopang adventure Camp pada tanggal 19 hingga 21 maret di gelar sekolah vertical rescue angkatan 171.Sebanyak 60 peserta ikut dalam kegiatan tersebut,mereka datang dari berbagai wilayah di Indonesia seperti Kalimantan selatan,Aceh,Sumatera barat,Jawa Tengah, Banten,serta berbagai kota dan kabupaten di Jawa Barat.Para peserta kegiatan tersebut berkesempatan mendapatkan materi dari instruktur instruktur yang memiliki kompetensi di bidang penyelamatan medan terjal.

            Materi materi yang diberikan kepada para peserta meliputi pengenalan alat alat,top roof,simpul dan jerat,instalasi tripod,anchoring media keras dan lunak,ascending descending,lowering hauling serta suspension.Materi tersebut diberikan oleh instruktur dari vertical rescue Indonesia.Pemberian materi di kolaborasikan dengan praktek langsung yang dilakukan oleh para peserta.Praktek praktek tersebut selalu  di awasi oleh para instruktur,di hari pertama peserta di ajak ke tebing cilopang untuk melakukan praktek top roof,setiap peserta diwajibkan melakukan pemanjatan selain itu mereka bergantian menjadi bilayer.Selepas dari tebing pada malam harinya mereka dibekali dengan materi materi yang akan di bahas keesokan harinya.

            Pada hari kedua para peserta di bagi 3 kelompok,bertempat di tebing cilopang masing masing kelompok melakukan praktek berbagai materi yang di berikan oleh instruktur.Kelompok pertama melakukan praktek ascending dan descending,setiap peserta wajib melakukan materi tersebut.Kelompok kedua melakukan praktek materi anchoring di media keras dan lunak,untuk media keras mereka membuat penambat pada batu sedangkan di media lunak mereka membuat penambat pada tanah atau lebih dikenal dengan dead man.Kelompok ketiga melakukan praktek materi instalasi tripod,instalasi ini di medan operasi penyelamatan di gunakan untuk menaikan atau menurunkan korban serta dalam keadaan tertentu digunakan untuk menyebrangkan korban.Selepas dari tebing cilopang setiap kelompok peserta di berikan materi serta praktek simpul dan jerat,kemudian pemasangan sistem A,sistem M dan sistem Z.selain itu mereka melakukan praktek teknik suspension.Tujuan para peserta melakukan praktek ialah agar mereka faham dan mampu melakukan setiap materi yang telah di ajarkan sebelumnya.

            Dihari ketiga para peserta kembali bagi menjadi beberapa kelompok,kelompok pertama melakukan praktek cara menaikan dan menurunkan korban di tower.Teknik ini dilakukan dengan berbagai variasi,yaitu dengan pendamping korban dua orang serta teknik pendamping korban hanya seorang.Kelompok selanjutnya melakukan praktek menyebrangkan korban diatas danau cilopang,teknik menyebrangkan korba atau suspension ini dilakukan apabila dalam kondisi darurat korban harus segera di pindahkan dan tidak bisa dilakukan dengan teknik menaikan atau menurunkan.Selepas kegiatan tersebut sekolah vertical rescue angkatan 171 resmi ditutup oleh komandan vertical rescue Indonesia Tedi Ixdiana.

Post a Comment

0 Comments