Geowisata Karang Sambung



Cagar Alam Geologi Karangsambung menjadi Kampus Lapangan Geologi sejak 1964, yang dirintis oleh Prof. Dr. Sukendar Asikin, Guru Besar Departemen Teknik Geologi ITB (pensiun 2003). Pada 1965 tercatat ada 22 orang mahasiswa dididik di Kampus Karangsambung, berasal dari ITB, UGM, PTPN Veteran dan Asisten Geologi Akademi Perminyakan Pertamina.Penelitian pertama di tempat ini dilakukan oleh Verbeek pada 1891, dan dipetakan secara geologi oleh Harlof pada 1933. Di Kali Brengkok ada batuan metamorf sekis mika berwarna abu-abu dan mengkilap putih berumur 121 juta tahun yang menjadi pembentuk dasar Pulau Jawa. Di seluruh Indonesia batu jenis ini hanya ditemukan di Karangsambung. Karangsambung merupakan laboratorium alam dan monumen geologi yang sangat menarik, baik untuk penelitian dan objek Geotourism. Karangsambung bisa dikatakan seperti kotak kotak hitam kejadian proses alam sehingga sangat menarik untuk dikunjungi.
Kegiatan-kegiatan penelitian dan wisata ilmiah di Karangsambung dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis dan Balai Informasi dan Konservasi Kebumian LIPI. Unit ini memiliki fasilitas, yang meliputi tempat tinggal, perpustakaan, workshop kerajinan dan batu mulia. Kegiatan wisata ilmiah yang meliputi kuliah ilmiah populer, diskusi, kunjungan lapangan ke berbagai lokasi penting, melihat koleksi batu permata dan proses pembuatan. Selain itu, wisatawan dapat mengambil bagian dalam berburu atau mencari batu di sungai Luk Ulo. Sebagai geowisata, Karangsambung memiliki keunikan untuk simpanan jenis batuan yang tersebar di kawasan seluas 22.000 Km persegi. Batuan samudera dan benoa ada di sini. Malahan tersimpan batuan berumur 117 juta tahun. Batuan ini menjadi salah satu koleksi Museum Melange Karangsambung.
Batuan tertua (mungkin) di muka bumi ini tersimpan di Museum Melange, Balai Informasi Konservasi Kebumian (BIKK) Karangsambung. Batuan bernama mica schist ini merupakan batuan benoa (metamorphic rock), yang menjadi daya tarik wisatawan untuk melihat dan mempelajari proses terjadinya. “Batuan ini, jika terkena sinar matahari, mengkilap seperti kaca,“Selain sebagai salah satu daya tarik Geowisata Karangsambung, batuan-batuan berbagai jenis, umur, dan proses terjadinya berbeda dipajang di bagian depan kantor sebagai pengisi taman Museum Melange ini. Tiap tahun rata-rata pengunjung mencapai 12.000 orang. Sebagian besar berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa fakultas geologi dari perguruan tinggi negeri dan swasta di seluruh Indonesia.
Khusus untuk wisatawan pelajar dan umum, UPT BIKK Karangsambung menyiapkan 3 Menjadi wisatawan di Geowisata Karangsambung perlu stamina dan tubuh yang fit. Pengunjung yang mengambil paket edukasi 3 hari dan 1 hari, akan diajak ke lapangan untuk ditunjukan beberapa jenis batuan. Lokasi batuan yang dikunjungi merupakan batuan yang dikonservasi (dilindungi). Tidak mudah memang untuk menuju ke lokasi batuan yang dikonservasi. paket, yakni paket setengah hari, paket sehari, dan paket 3 hari menginap di BIKK. Cagar Alam Geologi Karangsambung disebut oleh LIPI sebagai lantai samudera purba yang kaya fosil dan batuan alam yang menjadi bukti evolusi lempeng tektonik sejak lebih dari 120 juta tahun lalu. Batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf banyak ditemukan di sini.Lokasi wisata geologi Karangsambung letaknya di sebuah desa di sebelah utara kota Kebumen, Jawa Tengah. Jarak dari kota Kebumen ke National Nature Reserve adalah sekitar 19 Km, dapat ditempuh dengan kenderaan roda empat dan memakan waktu sekitar 30 menit.


Post a Comment

0 Comments