Cagar Alam Pananjung Pangandaran


Berwisata dengan bujet relatif irit biasa nya di lakukan kaum back packer,selain dari segi biaya bisa menghemat cukup banyak ternyata cara ini di tempuh karena banyak tantangan serta menguji adrenalin para pelaku nya.Beruntunglah daerah Jawa Barat memiliki banyak tujuan wisata kaum back packer.salah satu daerah tujuan itu ialah daerah Pangandaran,selain objek utama berupa pantainya,di seputaran Pangandaran masih banyak tempat lain nya yang layak kita kunjungi.
            Kali ini saya akan melakukan perjalanan secara back packer menuju salah satu tempat wisata,yang letak nya relatif dekat dengan Pangandaran,objek wisata ini di namakan Cagar Alam Pananjung.dari pusat kota Bandung ada beberapa alternatif transportasi menuju kesana.selain kendaraan minibus,dan travel kendaraan bis merupakan favorit para back packer menuju Pangandaran,hampir setiap hari tersedia bis menuju Pangandaran,bis ini di bagi menjadi dua yaitu kelas ekonomi tanpa ac serta bisnis ac,untuk tiket sendiri ckup murah.kelas ekonomi di bandrol 35 ribu per orang sedangkan bisnis ac di bandrol 40 ribu.Nah saya menggunakan bis ac menuju kesana selain perbedaan harga tiket nya tidak terlalu jauh,perjalanan dari Bandung ke Pangandaran cukup menguras tenaga juga,jarak yang harus di tempuh mencapai 200 kilometer,jadi saya harus menghemat energi.
            Perjalanan Bandung Pangandaran cukup lancar terlebih rute yang di tempuh menggunakan jalan provinsi dengan kontur mulus serta lebar,titik kemacetan hanya terjadi di daerah terminal Cicaheum hingga Cileunyi selebih nya tidak terdapat hambatan yang mengganggu perjalanan.bis pun bisa melaju dengan lancar,biasa nya bis ini beristirahat di daerah Tasikmalaya,selain untuk mengisi perut biasa nya istirahat ini di gunakan untuk mengendurkan otot otot kaki setelah hampir 3 jam duduk di dalam bis.selanjutnya setelah cukup istirahat perjalanan di lanjutkan kembali.
            Kira kira 6,5 jam terguncang di bis sampailah saya di terminal Pangandaran,dari sini perjalanan di lanjutkan dengan becak,rencana nya saya akan mencari tempat menginap terlebih dahulu sebelum mengunjungi Cagar Alam nya.karena di kenal sebagai ikon wisata Jawa Barat di Pangandaran kita bisa menyesuaikan bujet dalam memilih tempat menginap,dan para abang becak ini biasa nya sekalian bertugas sebagai makelar tempat penginapan.terutama untuk kaum back packer.saya pun di antar oleh abang becak ke daerah Jalan Bulak Laut di sini saya mendapatkan tempat menginap dengan harga hanya 80 ribu permalam,cukup murah bukan selain bersih kamar nya cuku nyaman juga,karena sangat dekat dengan pantai barat Pangandaran.akhirnya saya berisitirahat sejenak,karena hari telah sore saya putuskan mengunjungi Cagar alam ini esok hari,untuk mengusir kejenuhan saya sempatkan jalan jalan di pantai sambil menikmati matahari terbenam dengan di iringi lagu “sunset” nya Imanez yang di nyanyikan sekelompok pengamen.
            Ketika malam menjelang karena perut sudah minta di isi, saat nya jalan jalan mencari kuliner khas Pangandaran.jalan jalan ini sedikit istimewa karena saya sengaja menggunakan sepeda,harga sewa sepeda berkisar 5 ribu rupiah untuk satu jam.  sambil menikmati kesegaran udara pantai di malam hari.lokasi kuliner terdapat di pantai timur.di sini kita bisa mendapatkan berbagai macam hidangan laut dengan harga cukup murah,sayapun mendapatkan paket komplit hidangan laut hanya seharga 30 ribu,bila di bandingkan dengan tempat lain harga ini cukup murah bukan.puas menikmati kuliner serta jalan jalan saat nya beristirahat,karena esok masih ada tempat yang harus saya kunjungi.
            Kokok ayam jantan pun berkumandang,ketika sang mentari masih malu malu menampakan sinar nya saya bergegas menuju Cagar Alam Pananjung.dari lokasi tempat menginap jarak nya tidak terlampau jauh,lagi lagi saya menggunakan jasa abang becak menuju kesana.Cagar alam ini memiliki kekayaan sumber daya hayati berupa flora dan fauna serta keindahan alam. Hutan sekunder yang berumur 50-60 tahun dengan jenis dominan antara lain Laban, Kisegel, Merong , dan sebagainya. Juga terdapat beberapa jenis pohon peninggalan hutan primer seperti Pohpohan, Kondang, dan Benda . Hutan pantai hanya terdapat di bagian timur dan barat kawasan, ditumbuhi pohon formasi Barringtonia, seperti Butun, Ketapang.sedangkan Fauna yang menempati kawasan ini, antara lain Tando, Monyet ekor panjang , Lutung , Kalong , Banteng, Rusa, dan Landak. Sedangkan jenis burung antara lain burung Cangehgar, Tlungtumpuk, Cipeuw , dan Jogjog. Jenis Reptilia adalah Biawak , Tokek, dan beberapa jenis ular, antara lain ular pucuk.Banyaknya flora dan fauna yang berkembang biak di sana merupakan daya tarik tersendiri. Tidak heran jika Cagar Alam ini, tidak pernah sepi dari kunjungan para wisatawan.
sebagai informasi sejarah kawasan ini di mulai pada tahun 1922, seorang Belanda bernama Eyken membeli tanah pertanian di Pananjung Pangandaran, kemudian memindahkan penduduk yang tinggal di daerah yang sekarang menjadi taman wisata alam. Selanjutnya daerah tersebut dikelola sebagai daerah perburuan pada tahun 1931.Pada tahun 1934, daerah tersebut diresmikan menjadi sebuah wildreservaat dengan keputusan Statblad 1934 nomor 663. Tetapi dengan ditemukannya jenis-jenis tumbuhan penting, termasuk Raflesia patma pada tahun 1961, membuat statusnya diubah menjadi cagar alam, dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian No.34KMP/tahun 1961. Akhirnya pada 1978, karena adanya potensi yang dapat mendukung pengembangan pariwisata alam, sebagian wilayah Cagar Alam yang berbatasan dengan areal permukiman statusnya diubah menjadi taman wisata alam.tahun 1990 dikukuhkan pula kawasan perairan di sekitar cagar alam laut (470 ha), sehingga luas kawasan perairan di sekitar Pangandaran seluruhnya menjadi 1.500 ha. Perkembangan selanjutnya berdasarkan SK Menteri Kehutanan No.104/kpts-II/1993, pengusahaan TWA Pangandaran diserahkan kepada Perum Perhutani dan diserahkan fisik pengelolaannya pada 1 November  1999.
selain  mempunyai keanekaragaman hayati di tempat ini juga memiliki  banyak legenda, seperti legenda Gua Parat. Gua ini dulu tempat bertapa dan bersemedi beberapa pangeran dari Mesir, yaitu Pangeran Kesepuluh (Syekh Ahmad), Pangeran Kanoman (Syekh Muhammad), Pangeran Maja Agung, dan Pangeran Raja Sumenda. Di dalam gua ini terdapat dua kuburan sebagai tanda bahwa di tempat inilah Syekh Ahmad dan Muhamad menghilang (tilem).terdapat juga beberapa gua lain nya yaitu Gua Panggung
menurut cerita, yang berdiam digua ini adalah Embah Jaga Lautan atau disebut pula Kiai Pancing Benar. Beliau merupakan anak angkat dari Dewi Loro Kidul dan ibunya menugaskan untuk menjaga lautan di daerah Jabar dan menjaga pantai Indonesia pada umumnya. Oleh karena itu, beliau disebut Embah Jaga Lautan.selanjut nya Gua Lanang Gua ini dulunya menurut legenda dulu nya merupakan keraton pertama Kerajaan Galuh. Sedangkan keraton yang kedua terdapat di Karang Kamulyan Ciamis. Raja Galuh adalah laki-laki (lanang) yang sedang berkelana.lalu terdapat juga Batu Kalde atau sapi GumarangDi tempat ini, menurut cerita, tinggal seorang sakti yang dapat menjelma menjadi seekor sapi yang gagah berani dan sakti. Sapi Gumarang adalah nakhoda kapal.terahir adalah Cirengganis dulunya konon di tempat inilahCerita ini berawal dari adanya sebuah pemandian berupa sungai kepunyaan seorang raja bernama Raja Mantri. Pada suatu hari, Raja Mantri pergi untuk melihat-lihat pemandiannya.Kebetulan waktu itu Dewi Rangganis dan para inangnya sedang mandi. Karena terdorong oleh perasaan hatinya, Raja Mantri mengambil pakaian Dewi Rangganis. Karena kesal, Dewi Rangganis kemudian berkata, barang siapa menemukan bajunya, bila perempuan akan dijadikan saudara dan bila laki-laki akan dijadikan suami.
Nah para pengunjung  yang datang harus berhati hati terhadap monyet ekor panjang,karena para monyet ini tidak segan segan mengambil makanan yang di bawa pengunjung,satu tips agar terhindar dari monyet jail ini,bila mereka mendekat segera lah memperliahtkan tangan tangan kosong sehingga tampak tidak membawa makanan,cara ini cukup efektif menghalau kawanan monyet monyet ini.tips lain nya karena lokasi nya cukup luas serta banyak yang harus di kunjungi,maka ada baik nya kita menggunakan jasa guide guide yang banyak terdapat di tempat ini,untk tarif nya sangat terjangkau serta bisa nego,selain kita bisa mendapatkan informasi lengkap,biasa nya mereka tahu tempat tempat apa saja yang bagus untuk di ambil gambarnya dengan lensa kamera.akhir nya petualangan mengelilingi cagar alam pun usai,meski pun tenaga cukup terkuras,namun saya cukup puas menikmati keindahan alam yang masih alami,apalagi saya juga sempat mengunjungi pasir putih yang terletak di ujung cagar alam,pasir putih ini merupakan lokasi favorit para pengunjung karena pemandangan nya sangat cantik.jadi untuk para pelancong bila ke Pangandaran sempatkanlah mengunjungi Cagar alam ini,karena anda di jamin akan mendapatkan sensasi berbeda.


Post a Comment

0 Comments