Grebeg Syawal Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat

sumber foto menpan.go.id

Tradisi unik selepas lebaran cukup beragam,hal ini tidak terlepas dari cara masyarakat dalam merayakan hari kemenangan.Di tanah Jawa tradisi tradisi ini cukup banyak salah satu tradisi yang telah berlangsung selama ratusan tahun ialah Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta.Pada lebaran kali ini tradisi Grebeg Syawal dilakukan sehari setelah hari raya Idul Fitri 1438 Hijriah.grebeg syawal merupakan manifestasi bentuk rasa syukur dari Sedekah Raja kepada rakyatnya serta kepada Alloh SWT.Pada Grebeg Syawal kali ini ada tujuh gunungan hasil bumi yang terdiri atas gunungan kakung, puteri, gepak, darat, pawuhan dan dua gunungan jaler diarak ratusan prajurit dari Siti Hinggil Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
            Sebelum diarak ketujuh gunungan tersebut telah disiapkan di bangsal Ponconiti. Semua prajurit keraton kemudian menuju pagelaran keraton melewati Siti Hinggil. Di depan pagelaran, prajuit bersiap menyambut gunungan keluar keraton. Saat gunungan keluar disambut dengan tembakan salvo sebanyak tiga kali.Prajurit Surokarso mengawal lima gunungan terdiri gunungan lanang/jaler, gunungan wadon/estri, gunungan gepak, gunungan dharat dan gunungan pawuhan menuju Masjid Besar Kauman untuk didoakan oleh penghulu masjid. Satu gunungan lanang dibawa ke Puro Pakualaman dikawal parjurit Lombok Abang dan Plangkir dari Kadipaten Puro Pakualaman. Satu gunungan lanang dikawal prajurit Bugis menuju Kepatihan.Lima gunungan diletakkan di halaman masjid. Utusan keraton diserambi masjid menghadap penghulu untuk meminta didoakan. Saat didoakan, petugas meminta warga tidak berebut isi gunungan hingga doa selesai, begitu doa selesai,barulah ratusan warga ini berebut gunungan. Warga paling banyak mencari mustaka yang ada dipucuk gunungan dan entho-entho yang terbuat dari beras ketan.
            Nilai filosofis Grebeg Syawal lebih tepatnya adalah perayaan telah selesainya bulan Ramadhan. Grebeg selalu dilakukan memperingati hari-hari besar Islam, selain Grebeg Syawal, juga ada Grebeg Besar dan Grebeg Maulud.Dengan kata lain peringatan ini bukanlah kegiatan hura hura semata,namun makna lebih dalamnya ialah sebagai pengingat akan hari hari besar agama Islam tersebut.Dengan selalu mengingat maka akan timbul rasa ketaqwaan yang lebih besar kepada Alloh SWT.kegiatan Grebeg syawal setiap tahunnya selalu menjadi daya tarik wisata bagi para pelancong dari luar Yogyakarta.Para pelancong ini,bukan hanya pelancong domestik saja,namun para pelancong mancanegara pun tidak melewatkan kesempatan melihat prosesi Grebeg syawal yang hanya berlangsung setahun sekali.
            Warga masyarakat yang berebutan isi gunungan percaya bahwa ada berkah yang terkandung dari setiap isi gunungan yang merek dapatkan.Namun makna lain yang terkandung bukan hanya berkah saja,tetapi mencakup kajian yang luas tentang nilai nilai perwujudan rasa syukur makhluk hidup kepada sang khaliknya.


Post a Comment

0 Comments