Museum Palagan Bojong Kokosan


Ketika proklamasi dikumandangkan pada tanggal 17 agustus 1945,tidak berarti negara ini merdeka serta bebas menyelenggarakan pemerintahannya sendiri.Rongrongan serta gangguan keamanan baik itu dari dalam negeri maupun luar negeri masih saja terjadi.Dari dalam negeri indikasi ini terlihat dari banyaknya pihak pihak yang melakukan pemberontakan,pihak pihak ini tidak pusa dengan kemerdekaan Indonesia.Dari luar negeri yang paling fenomenal ialah agresi yang dilakukan oleh militer Belanda dengan maksud merebut kembali republik ke tangan mereka sehingga kita kembali menjadi bangsa terjajah.Gejolak perlawanan terjadi di seantero negeri.Di Jawa Barat pun demikian,setelah agresi ini terjadi masyarakat beserta tentara nasional segera melakukan perlawanan sengit.
           
Semua wilayah Jawa Barat melakukan perlawanan terhadap pendudukan Belanda ini,begitu banyak harta nyawa serta airmata di korbankan untuk mempertahankan kemerdekaan.Dari sekian banyak pertempuran tersebut pertempuran Bojong Kokosan Sukabumi,merupakan salah satu pertempuran paling dahsyat dalam sejarah kemerdekaan.Pertempuran ini terjadi antara pihak TKR pimpinan Letkol Eddi Sukardi melawan tentara Sekutu yang di boncengi oleh NICA ( Belanda). Bojong Kokosan sendiri terletak di daerah Kecamatan Parungkuda Kabupaten Sukabumi, kira-kira 2 km arah utara dan sejauh 4 km ke selatan Cicurug.
           
Peristiwa ini kemudian menjadi pemicu awal dalam peristiwa yang kita kenal dengan perang konvoi dan merupakan perang konvoi pertama (The First Convoy Battle) yang berlangsung dari tanggal 9 sampai dengan 12 Desember 1945. Penghadangan sepanjang 81 Km mulai dari Cigombong (Bogor) sampai Ciranjang (Cianjur) telah mengakibatkan banyak korban dari kedua belah pihak,dari pihak sekutu : 50 orang meninggal, 100 orang luka berat dan 30 orang menyerah.Dari Pihak republik, 73 orang meninggal. Sedangkan perang konvoi kedua terjadi pada  tanggal 10 sampai dengan 14 maret 1946. Konvoi tentara sekutu tersebut memiliki tujuan untuk mengambil interniran (tawanan) Jepang di daerah Sukabumi dan sekitarnya,serta menjaga kelancaran hubungan jalan darat antara Bogor – Sukabumi – Cianjur.Selain itu konvoy ini bermaksud memberikan bantuan ke Bandung yang pada saat itu sedang terjadi pergolakan antara pihak pemuda dengan tentara sekutu di Bandung. Peristiwa Bojongkokosan merupakan salah satu faktor penyebab peristiwa Bandung Lautan Api, 24 Maret 1946. Hal ini disebabkan karena ditinjau dari strategi Nasional daerah jalur Jakarta-Bogor-Sukabumi-Bandung, merupakan urat nadi kekuatan Sekutu untuk menguasai daerah daerah di seputaran kota Bandung.
           
Sebagai tanda peringatan dan rasa hormat pada para pahlawan yang gugur pada“Peristiwa Bojongkokosan serta dalam rangka mengenang peristiwa heroik bersejarah itulah,Museum Palagan Bojong Kokosan dibangun,secara tepat berlokasi di . Siliwangi No. 75, Desa Bojongkokosan, Kecamatan Parungkuda 

Koleksi Museum terdiri dari :
Ruang Pamer I :
terdapat 4  buah vitrin dan baling-baling dan kaca jendela pesawat.
foto dan nama nama pahlawan yang gugur di medan perang dalam peristiwa Bojongkokosan.

Ruang pamer II  :
Terdapat 7 Minirama (maket) yang menggambarkan tentang peristiwa di Bojongkokosan.
Masing masing menggambarkan dan diberi judul :
1. Penyusunan Kekuatan,
2. Musyawarah untuk melakukan tindakan,
3. Penyerbuan ke Perkebunan Cirohani,
 4. Pertempuran Bojongkokosan,
5. Pemboman Cibadak oleh Angkatan Udara Kerajaan Inggris,
6. Pengusungan Jenazah dan yang luka-luka, dan Minirama
7 . Pemakaman Jenazah para Pahlawan.


Post a Comment

0 Comments