Coban Rondo


Provinsi Jawa Timur memiliki potensi besar dalam bidang pariwisata,terutama wisata alam.Salah satu objek wisata alam favorit para pelancong terdapat di wilayah Kabupaten Malang,topografi kabupaten Malang cukup unik.Rangkaian pegunungan yang mengitari kawasan ini menciptakan keindahan alam yang tiada tara.Perjalanan kali ini menuju kawasan objek wisata alam Coban Rondo,secara administratif terletak 12 Km dari Kota Batu, tepatnya berada di desa Pandansari, Kecamatan Pujong, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Jalan menuju objek wisata Air Terjun Coban Rondo bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Akses menuju lokasi pun sudah sangat baik.Aksebilitas menuju lokasi bias di tempuh dengan kendaraan pribadi dan kendaraan umum
Coban Rondo

  • Kendaraan Pribadi:
    Jika dari jalan raya arah Batu – Pujon, Malang, setelah melalui tanjakan yang landai dan jalan berkelok-kelok dan terkadang tajam, maka Anda akan sampai di puncak perbukitan. Sebuah papan nama dengan ukuran besar akan memberikan petunjuk untuk belok ke arah kiri keluar dari jalan raya guna menemukan obyek wisata Air Terjun Coban Rondo.
  • KendaraanUmum:
    Bagi yang menggunakan angkutan umum, ambil bis jurusan Malang dari Surabaya  Lalu naik angkutan umum dari Terminal Arjosari Malang jurusan Landungsari  Sesampainya di Ladungsari lanjutkan dengan bis tujuan Kediri via Pujon, turun di Patung Sapi yang merupakan pintu gerbang ke Coban Rondo  Dari sana, tersedia ojek yang siap mengantar hingga ke lokasi.

Coban Rondo  memiliki ketinggian sekitar 84 m dan berada di ketinggian 1.135 meter dari permukaan laut.  Airnya berasal dari sumber di Cemoro Dudo, lereng Gunung Kawi dengan debit 150 liter per detik pada musim hujan dan 90 liter per detik di musim kemarau.Air Terjun Coban Rondo menyimpan legenda unik, bermula dari sepasang pengantin yang baru saja melangsungkan pernikahan. Mempelai wanita bernama Dewi Anjarwati dari Gunung Kawi, sedangkan mempelai pria bernama Raden Baron Kusumo dari Gunung Anjasmoro. Setelah usia pernikahan mereka menginjak usia 36 hari atau disebut dengan Selapan (bahasa jawa). Dewi Anjarwati mengajak suaminya berkunjung ke Gunung Anjasmoro, yang merupakan asal dari suami. Namun orang tua Anjarwati melarang kedua mempelai pergi karena usia pernikahan mereka baru berusia 36 hari atau disebut selapan. Namun kedua mempelai tersebut bersikeras pergi dengan resiko apapun yang terjadi di perjalanan.
Ketika di tengah perjalanan keduanya dikejutkan dengan hadirnya Joko Lelono, yang tidak jelas asal-usulnya. Nampaknya Joko Lelono terpikat dengan kecantikan Dewi Anjarwati, dan berusaha merebutnya. Akibatnya perkelahian antara Joko Lelono dengan Raden Baron Kusumo tidak terhindarkan. Kepada para pembantunya atau disebut juga puno kawan yang menyertai kedua mempelai tersebut, Raden Baron Kusumo berpesan agar Dewi Anjarwati disembunyikan di suatu tempat yang terdapat di Coban atau air terjun. Perkelahian antara Raden Baron Kusumo dengan Joko Lelono berlangsung seru dan mereka berdua gugur. Akibatnya Dewi Anjarwati menjadi seorang janda yang dalam bahasa jawa disebut Rondo.  Sejak saat itulah Coban atau air terjun tempat bersembunyi Dewi Anjarwati dikenal dengan Coban Rondo.  Konon di bawah air terjun terdapat gua tempat tinggal tempat persembunyian Dewi Anjarwati dan batu besar di bawah air terjun merupakan tempat duduk sang putri yang merenungi nasibnya.
Beberapa aktivitas yang bias dilakukan di Coban rondo ialah melakukan beberapa kegiatan ekstrim seperti paint ball,fun tubing atau berpetualang trekking ke Cuban Tengah.Bagi anak anak bisa juga menikmati kereta kelinci dan menunggang kuda.Fasilitas baru bagi pengunjung ialah labirin,wahana ini sangat seru para pengunjung bias menikmati permainan dalam labirin yaitu mencari harta karun yang terdapat di tengah labirin.mencari jalan tembus melewati pohon tetehan setinggi 2 meter merupakn pengalaman yang mengasyikan.
Tips bewisata di Coban Rondo
  • Gunakan jaket, sarung tangan, kaos kaki, masker, topi hangat agar anda tidak kedinginan.
  • Sebaiknya bawa kendaraan sendiri atau ngojek karena jarak dari pintu masuk ke area waterfall sangat jauh jika ditempuh dengan berjalan kaki.
  • Berhati-hatilah jika kantong makanan terutama kacang, karena jika diminta monyet di daerah tersebut harus diberi, jika tidak monyet tersebut akan marah.
  • Patuhi beberapa peraturan yang ada saat berkunjung ke lokasi ini, yakni dilarang mandi atau berada di bawah air terjun dan apabila hujan lebat turun maka pengunjung diwajibkan untuk meninggalkan lokasi wisata. Karena ditakutkan akan terjadi banjir ataupun longsor.


Post a Comment

0 Comments