Bengberokan

Bengberokan

           

Cirebon adalah sebuah daerah yang terletak di pesisir pantai utara Jawa,secara administratif,terbagi menjadi dua wilayah yaitu Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon.Sejak beberapa abad lampau kawasan ini merupakan kawasan perdagangan cukup ramai,terlebih setelah berdirinya kerajaan Islam di Cirebon.Wilayah ini semakin berkembang pesat,baik itu perkembangan perdagangan maupun budaya.Keunikan budaya Cirebon sudah bukan rahasia lagi,banyak sekali corak ragam budaya ini yang masih bisa kita lihat hingga hari ini.Salah satunya ialah atraksi Bengberokan,atraksi ini pada awalnya merupakan bagian dari kegiatan Ruwatan,baik itu menempati rumah baru,Pageblug ( epidemi penyakit ),namun seiring perkembangan jaman maka saat ini,atraksi Bengberokan hanya dipentaskan pada acara khitanan serta perkawinan saja.

  

Ada beberapa riwayat tentang Bengberokan ini,berdasarkan penuturan dari mulut kemulut masyarakat,awalnya Bengberokan merupakan warisan dari Pangeran Korowelang,atau Pangeran Mina,seorang penguasa laut Jawa.Versi lain asal muasal Bengberokan ialah atraksi ini merupakan kreasi dari Mbah Kuwu,atau Pangeran Cakrabuana ketika menyebarkan Syiar Islam di wilayah Cirebon da wilayah Galuh.Mirip dengan apa yang dilakukan para wali yaitu menggunakan pertunjukan sebagai media syiar agama,hal ini ditujukan agar agama Islam mudah diterima dalam lingkungan budaya masyarakat saat itu.

Bengberokan merupakan kedok yang terbuat dari kayu,bentuknya mirip dengan buaya.Warna kedoknya berwarna merah  dengan mata besar menyala mulut dari kedok ini bisa digerakan membuka dan menutup sehingga menghasilkan bunyi “plak plok”.Untuk memainkan kedok ini para pemain menggunakan kostum yang terbuat dari karung goni,karung goni ini dibentuk sedemikina rupa hingga menutupi tubuh para pemain.Tampilan karung goni ini ditambah dengan aksesoris  berupa ijuk dan serpihan tambang,kesan yang akan kita lihat ialah seekor binatang buas bertubuh besar.Aksesoris lainnya ialah kayu yang dibuat mirip dengan ekor runcing,ekor ini diwarnai belang belang merah putih,sehingga ujungnya mirip ekor ikan cucut.

            Pagelaran ini memiliki banyak makna dan simbol,sejak masa lalu pagelaran ini sangat disukai oleh masyarakat.Ada beberapa makna yang bisa kita ambil dari pagelaran ini yaitu :

1.      Makna mistis berfungsi sebagai media penolak bala yang menjadi awal mula fungsi Berokan.

2.      Makna Sinkretis pada awal mulanya pagelaran ini digunakan sebagai media dakwah pada masa awal penyebaran Syiar Islam di wilayah Cirebon.

3.      Makna Teatrikal Berokan beraksi menari,mengejar,dan memainkan kepalanya serta berbaur dengan spontanitas penonton yang merasa takut bercampur gembira.

4.      Makna Universal makhluk rekayasa masyarakat Cirebon ini memiliki kemiripan dengan Barongsay dari China,serta makhluk naga purba dari Eropa,hal ini merupakan salah satu bentuk akulturasi budaya.

 

Sebagai sebuah pagelaran yang sarat makna,atraksi Bengberokan sangat layak untuk dijual sebagai salah satu atraksi budaya khas Cirebon.Atraksi ini mampu menghadirkan sebuah sensasi ketika kita melihatnya,apalagi bila atraksi ini dipertontonkan kepada pelancong dari mancanegara.Sudah selayaknya semua pihak harus benar benar melestarikan serta menjaga agar jenis kesenian unik ini tidak punah,agar bukan hanya kita saj ayang bisa menikmatinya namun anak cucu kita serta masyarakat dari luar wilayah Cirebon.   


Post a Comment

0 Comments