Desa Strawberry di Kabupaten Garut



Buah Stroberi memang bukan buah asli Indonesia. Tanaman yang tergolong sebagai tanaman buah herba ini pertama kali ditemukan di Negara Chili, Amerika. Salah satu spesiesnya yang terkenal adalah Fragaria Chiloensis yang menyebar ke berbagai belahan dunia seperti Amerika, Eropa, dan Asia. Selain itu, ada spesies Fragaria Vesca yang penyebarannya lebih luas lagi dan jenis stroberi inilah yang pertama kali masuk ke Indonesia. Buah ini pertama kali masuk ke Indonesia pada masa petengahan tahun 90-an. Sifat tanaman yang membutuhkan udara yang dingin membuat strawberry dikembangkan di daerah-daerah pegunungan yang ada di Indonesia.Negara penghasil stroberi terbesar di Dunia adalah Amerika Serikat yang mencapai 245% dari total produksi dunia. Indonesia pun tidak ketinggalan. Walaupun tidak sehebat di Amerika Serikat, stroberi juga sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Nenek moyang stroberi yang di budidayakan di Indonesia berasal dari Amerika Serikat.
            Buahnya yang berwarna merah menandakan bahwa buah ini kaya akan pigmen warna antosianin dan mengandung antioksidan yang tinggi. Karena kandungan antioksidannya yang tinggi itulah strawberry mempunyai khasiat yang sangat banyak. Selain itu strawberry ternyata kaya Vitamin C, Serat, rendah kalori, folat, potassium, serta asam ellagic. Dengan mengkonsumsi delapan buah strawberry setiap hari, maka kebutuhan Vitamin C dan serat orang dewasa sudah tercukupi. Strawberry memiliki kandugan Vitamin C sebanyak 56,7 mg per 100 gram. Dengan kandungan vitamin C-nya tersebut diyakini strawberry mampu mengurangi resiko terserang penyakit kanker hingga 37% seperti yang dirilis  The Iowa Women’s Health Study, selain itu strawberry juga diyakini mampu mencegah kanker payudara dan leher rahim.
            Sentra buah strawberry di Indonesia salah satunya terletak dikawasan Ciwidey kabupaten Bandung, di wilayah ini strawberry telah menjadi tanaman budidaya yang menjanjikan.Siapa yang menyangka dikawasan Priangan Timur tepatnya desa Barudua,Kecamatan Cipeundeuy,Kabupaten Garut budidaya tanaman strawberry menjadi tanaman budidaya utama.Lahan seluas 160 hektar dikembangan di desa ini menjadi lahan perkebunan strawberry.Layaknya di kawasan Ciwidey pelan namun pasti strawberry menjadi denyut nadi perekonomian masyarakat desa.Hasil budidaya buah ini telah dikirim ke berbagai wilayah di Indonesia.Potensi strawberry yang cukup besar dilirik oleh para operator wisata,bekerjasama dengan para petani,mereka mengembangkan agrowisata kebun strawberry.
           
Konsep seperti ini berhasil dikembangkan di Ciwidey,melalui hal ini para petani bisa mendapatkan pendapatan lebih dari hasil agro wisata.Untuk atraksi yang diberikan bagi pengunjung  ialah mereka bisa memetik sendiri buah yang diinginkan kemudian ditimbang,nantinya mereka membayar senilai buah yang mereka dapatkan.Kegiatan lain yang disukai oleh pengunjung selain memetik sendiri ialah melihat para petani mengolah kebun strawberry.Hal tersebut membuat para pengunjung betah berlama lama di desa ini,selain menikmati semua tentang strawberry mereka juga senang dengan udara sejuk desa Barudua.
            Aksebilitas menuju desa strawberry cukup mudah,kawasan desa Barudua tidak jauh dari wilayah kecamatan Malangbong,kedua kawasan ini berada di jalan raya Bandung Tasikmalaya.Potensi panen strawberry yang melimpah kedepannya mungkin bisa dikembangkan juga,selain di jual dalam bentuk buah.Ada baiknya buah ini diolah menjadi berbagai penganan misalnya selai ataupun sirup.Pengolahan buah tersebut bisa menjadi sarana lain menambha penghasilan bagi para petani.


Post a Comment

0 Comments