Menyambut Mentari di atas Bukit Kingkong

Gunung Bromo 


Atraksi wisata melihat terbitnya matahari di kawasan Bromo merupakan atraksi favorit para pelancong dari berbagai daerah.Para pelancong rela berdesak desakan untuk menikmati sang mentari pertama kali menyapa dari tempat paling timur di Pulau Jawa ini.Selama ini aktivitas menunggu sunrise dilakukan di bukit Penanjakan,namun ternyata ada sebuah tempat baru untuk menikmati sunrise ini letaknya tidak jauh dari Penanjakan.Tempat itu dinamakan Bukit Kingkong,lokasinya tidak begitu jauh dari Penanjakan, terletak tepat sebelum Pananjakan, tepatnya sebelum Musala Pananjakan. Kita harus melewati jalan kecil berpaving untuk sampai di lokasi. Jika berjalan, hanya lima menit saja. Di ujung, ada tempat menikmati sunrise yang mirip dengan Pananjakan.
            Bukit yang memiliki ketinggian 2.600 mdpl yakni sedikit lebih rendah dibandingkan dengan penanjakan 1 Bromo ini, sebenarnya dapat menjadi alternatif yang bagus saat penanjakan 1 dan 2 Bromo dipadati pengunjung. Pesona yang didapatkan pun tak jauh beda, dari sudut pandang yang lebih rendah pengunjung masih dapat menikmati pemandangan pesona matahari terbit dengan latar belakang Gunung-Gunung eksotis yang memanjakan mata yaitu Gunung bromo, Gunung Batok dan Gunung Semeru.Selain itu, pemandangan dari Bukit Kingkong ini juga bisa disebut lebih memuaskan dibandingkan dengan Penanjakan 1 Bromo, karena lanskap panorama yang didapatkan dapat lebih luas dan menakjubkan. Wisatawan yang menyaksikan pemandangan matahari terbit dari atas puncak bukit Kingkong ini juga dapat melihat terbentangnya samudera pasir atau kaldera Bromo, Gunung Semeru serta pemandangan kota Probolinggo dan Pasuruan.
            Asal mula nama yang menurut beberapa orang, karena pada salah satu bagian tebing di bukit ini terlihat menonjol. Dan jika dilihat lebih seksama tonjolan tebing tersebut terlihat layaknya seperti kepala dan wajah kingkong. Tebing yang menyerupai kepala dan wajah kingkong itu tentunya terpahat secara alami dan tepatnya berada persis si belakang pagas pembatas keamanan untuk pengunjung berdiri. Disebutkan bahwa bagian batu yang menonjol dan beberapa cekungan yang terukir disekitarnya dianggap menyerupai bentuk mata dan hidung kingkong.
            Proses terbitnya mentari di mulai ketika garis berwarna jingga mulai muncul di ufuk timur sekitar pukul 03.30 pagi. Meskipun tipis, warnanya yang terang menyita perhatian semua pasang mata. Sinar itu memunculkan berbagai gradasi warna di langit yang sebelumnya gelap gulita. Pergerakan matahari di bukit ini bisa diikuti dengan jelas. Sekitar pukul 05.30, fajar yang membekas seperti garis semakin melebar diikuti matahari yang baru saja bangun dari balik cakrawala, seolah membuka tirai yang tadinya menutupi jajaran Gunung Bromo, Gunung Batok dan puncak Semeru. Dalam sekejap mata, pemandangan sekitar yang tadinya gelap mulai tampak terang. Satu per satu penampakan Gunung Bromo, Gunung Batok, dan Gunung Semeru mulai tampak jelas di depan mata. Tak ketinggalan awan putih yang menghiasi lereng-lereng dan puncak-puncaknya, Akhirnya, sang mentari pun muncul membawa harapan, Disertai pemandangan alam nan indah  terpampang nyata di hadapan mata.

Post a Comment

0 Comments