Arung jeram sungai Citarum

Ilustrasi arung jeram


Arung jeram tidak pelak merupakan wisata olahraga yang menantang adrenalin,para penggemar nya mengatakan arung jeram di gemari karena penuh dengan tantangan.selain itu deras nya arus sungai serta pemandangan alam masih alami di sepanjang aliran sungai selalu memberikan kesan mendalam bagi setiap orang yang berarung jeram.
Lazimnya, olahraga ini dilakukan di sungai-sungai yang arusnya cukup deras. Karena itu, bagi para pemula harus di bawah pengawasan orang-orang yang profesional. Sebelum memulai berarung jeram, banyak persiapan yang akan diberitahukan. Mulai cara memakai helm, cara memakai pelampung, cara memegang dayung, cara duduk, hingga cara mendayung.
Beruntunglah Jawa Barat di kenal memilki berbagai sungai dengan kualitas bagus untuk berarung jeram,bahkan beberapa operator profesional membuka jalur pengarungan untuk masyarakat luas di berbagai sunagia yang ada di Jawa Barat.salah satu sungai yang banyak di pakai  berarung jeram ialah sungai Citarum.
Sungai Citarum, merupakan jalur legendaris bagi para pecinta alam, karena di sungai inilah puluhan tahun yang lalu Arung Jeram diperkenalkan, sebelum jalur ini sempat ditutup karena dinilai terlalu berbahaya setelah memakan banyak korban. Ini terjadi sebelum Sungai Citarum dibendung untuk proyek PLTA Saguling. Setelah PLTA Saguling beroperasi, jalur Citarum jauh lebih aman, karena debit air yang melalui sungai tersebut dikontrol sepenuhnya oleh operasional PLTA tersebut, bahkan saat musim hujan sekalipun.
Sebelum memulai pengarungan semua prosedur keselamatan di cek oleh skipper,skipper adalah juru mudi di dalam pengarungan sungai.keselamatan para penumpang perahu sangat tergantung pada keahlian nya dalam mengemudikan perahu.contoh nya skipper harus mampu mengorganisasikan para penumpang untuk mendayung mengarungi deras nya jeram dengan meminimal kan resiko perahu terbalik.setelah semua persiapan beres pengarungan pun di mulai.setelah para perahu siap,Perjalanan di mulai dari depan mulut gua Sanghyang Kendit, sebuah gua basah di tepi Sungai Citarum.
Seakan mau memompa adrenalin, skipper kami justru mengarahkan perahu ke jeram yang besar. Akibatnya, baju langsung basah terkena hempasan ombak. Meski begitu, dia tetap menghindar saat menemui arus berpusar. Selain menikmati jeram, kami juga disuguhi pemandangan yang tak kalah indah. Suguhan pertama di awal pengarungan adalah tebing terjal di sisi kiri dan kanan sungai yang tersusun dari batuan kapur yang tergerus air. wilayah Saguling masuk dalam kawasan karst Citatah, yang terbentuk dari batuan kapur.
Sepanjang hampir satu kilometer setelah nya perahu kami di ombang ambing oleh jeram jeram Citarum yang cukup menantang.beruntung skipper yang memandu kami cukup ahli,sehingga perahu yang kami tumpangi cukup aman meskipun melahap jeram berbahaya.setelah jeram ini terlewati bukan berarti perjalanan semakin mudah,masih banyak jeram jeram lain nya yang menanti kami.meskipun jeram jeram ini tidak seperti jeram di awal pengarungan namun kewaspadaan wajib di lakukan untuk menghindari kecelakaan.
Semakn ke hilir jalur semakin flat,jeram nya tidak terlalu berbahaya pemandangan di sekeliling di dominasi oleh persawahan serta perkebunan,bahkan di beberapa lokasi kami sempat berpapasan dengan perahu penduduk yang sedang menambang pasir.di jalur ini kami sempatkan membalap dengan peserta lain nya.benar benar menguras tenaga namun pengalaman yang kami dapatkan sangat mengasyikan.
.



Post a Comment

0 Comments